Doa merupakan senjata orang-orang yang beriman. Begitu bunyi hadits nabi. Banyak petunjuk dari Nabi bagaimana cara dan usaha diterimanya doa oleh Allah SWT.
Di dalam Alquran scara tersirat didengarnya doa seorang muslim ditandai dengan turunnya berkah adalah berikut ini:
“Dan sekiranya penduduk suatu negeri beriman dan bertaqwa, pasti Kami limpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi”.
(Al A’raf: 163)
Doa seorang muslim akan cepat dijawab Allah SWT bila ia berdomisili atau menjadi penduduk suatu negeri, kota, atau negara yang penduduknya mentaati Allah SWT dan RasulNya. Tidak melakukan bidah, syirik, juga tidak percaya pada tahyul. Dan penduduknya mengikuti sunah rasul bukan fanatik/taklik buta terhadap ulama-ulama tertentu.
Pada ayat yang lain agar apa yang kita panjatkan diterima Allah SWT, seorang muslim semesti mengetahui asal usul atau hakikat yang menjadi isi dari permohonannya itu. Seperti Nabi Nuh AS yang memohon keselamatan anaknya dari air bah kepada Allah SWT padahal dia sendiri tidak mengetahui bahwa anaknya seorang yang ingkar. Seperti dalam doanya.
“Ya Allah. Sesungguhnya aku brlindung kepoadaMu untuk
memohon kepadaMu sesuatu yang tidak aku ketahui hakikatnya”.
(Hud: 47)
Dari kedua ayat tersebut di atas, melihat cara beribadah dan berakhlak penduduk nagari Taluak, apakah pelajar-pelajarnya hidup di nagari yang penduduknya taat kepada Allah SWT dan menegakkan sunah nabi? Karena kealpaan penduduknyalah pelajar-pelajar Taluk harus berjuang lebih keras lagi untuk berprestasi di sekolah ataupun di kampus bagi yang kuliah. Contoh lain prestasi olahraga. Nagari Taluk yang memiliki empat lapangan bola kaki ini dan juga peminat bola kaki yang banyak dari mulai anak-anak hingga orang jompo, tapi dimana prestasi sepak bolanya?. Dari dulu siapa pemuda Taluk yang bermain untuk Semen Padang?. Di daerah lain yang kurang potensinya, tapi kenapa sepak bolanya berprestasi?. Di sinilah keberkahan Tuhan bermain.
Begitu juga ayat Alquran selanjutnya. Sampai di mana pelajar-pelajar Taluak mengetahui tentang amburadulnya pendidikan negara ini. Sistem pendidikan yang hanya menghasilkan manusia-manusia bermental ‘copy paste’. Apakah orangtua-orangtua mereka, tetangga-tetangga mereka mengerti tentang UN. Bagaimana akibat negatif dari ujian yang bersifat pilahan ABCD bagi otak anak sekolah?.
Dari keadaan seperti itulah Forum Sarjana Islam Taluak mengadakan training agar pelajar Taluak sukses dalam belajar. Memberikan pengetahuan tentang hakikat UN (seperti yang terlihat dalam blog remarta: www.remataluak.blogspot.com). Selain itu mendatangi rumah-rumah pelajar Taluak untuk memberikan salam. Karena ketika kami mengucapkan ‘Assalamualaikum’ itu kami telah mendoakan seisi rumah agar diberkahi Allah SWT.
Senin, 15 Februari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar